Wah Ternyata Begini Cara Mengendalikan Hama Pada Singkong

Pengendalian Hama Singkong


Singkong mempunyai nama beda ketela pohon atau pun yang dikenal dengan sebutan ubi kayu. Pohon singkong adalahpohon tahunan tropika dan subtropika dari family Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

Singkong pada lazimnya berupa umbi atau akar pohon yang panjang dengan jasmani rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbi singkong berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kehancuran ditandai dengan keluarnya warna biru gelap dampak terbentuknya asam sianida yang mempunyai sifat racun untuk manusia. Baca Juga : Pupuk Organik Cair Bagi Singkong

Selain tersebut juga, tumbuhan pohon singkong dalam budidaya singkong dikenal tidak jarang terserang hama dan penyakit. Atas dasar itu, Ayobudidaya.com akan menyatakan tentang penyakit tumbuhan singkong dan bagaimana teknik mengatasi penyakit yang menyerang tumbuhan singkong. Baca Juga : Jurus Rahasia Budidaya Singkong Agar Panen Melimpah

Penyakit Tanaman Singkong

Singkong sebagai penghasil karbohidrat di Indonesia tidak sedikit dibudidaya. Misalkan laksana budidaya singkong di Lampung, budidaya singkong di Jawa, sampai di distrik lainnya. Hal ini tentunya guna memenuhi keperluan akan karbohidrat pengganti beras.

Budidaya singkong telah banyak. Kendati demikian, sampai ketika ini masih tidak sedikit yang kendala membedakan apakah tumbuhan ubi kayu itu terserang oleh hama (Baca pun : hama tumbuhan singkong), penyakit maupun nematoda lainnya. Untuk tersebut kita perlu mengerjakan perawatan dan mengetahui bagaimana teknik pengendaliannya. Agar saat penyakit tumbuhan singkong menerap, anda sebagai petani dapat mengantisipias.

Berikut ini teknik pengendalian penyakit tumbuhan singkong yang dapat kita pelajari bareng :

a) Bercak daun bakteri

Penyebab : Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CBG.

Gejala : bercak-bercak bersudut pada daun kemudian bergerak dan menyebabkan pada daun kering dan kesudahannya mati.

Pengendalian: menempatkan varietas yang tahan, mencukur atau membumihanguskan bagian tumbuhan yang sakit, mengerjakan pergiliran tumbuhan dan sanitasi kebun.



b) Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum)

Ciri : hidup di daun, akar, dan batang.

Gejala : daun seketika jadi layu laksana tersiram air panas. Akar, batang, dan umbi langsung membusuk.

Pengendalian : mengerjakan pergiliran tanaman, menempatkan varietas yang tahan laksana Adira 1, Adira 2 dan Muara, mengerjakan pencabutan dan pembinasaan tanaman yang sakit berat.

c) Bercak daun coklat (Cercospora heningsii)

Penyebab : cendawan yang hidup di dalam daun.

Gejala : daun bercak-bercak coklat, mengering, ada lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati.

Pengendalian: mengerjakan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta mengerjakan sanitasi kebun.

d) Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica)

Penyebab : cendawan yang hidup pada daun.

Gejala : adanya bercak kecil dan titik-titik, khususnya pada daun muda.

Pengendalian: memperlebar jarak tanam, menyelenggarakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tumbuhan yang sakit.

e) Gulma

Di samping penyakit tumbuhan singkong, yang mesti anda waspadai ialah gulma yang menyerang lahan tumbuhan singkong yang sedang anda budidayakan. Dalam urusan ini, pengendalian gulma tumbuhan singkong dapat menggunakan sejumlah metode, yaitu dengan sistem penyiangan/pembersihan secara lengkap dan gulmanya dibakar/dikubur dalam laksana yang dilaksanakan umumnya semua petani Ketela pohon dapat mengurangi pertumbuhan gulma.

Namun demikian, gulma tetap tumbuh di parit/got dan lubang penanaman. Khusus gulma dari kelompok teki (Cyperus sp.) bisa di berantas dengan teknik manual dengan penyiangan yang dilaksanakan 2-3 kali permusim tanam. Penyiangan dilaksanakan sampai akar tumbuhan tercabut.

Secara kimiawi dengan penyemprotan herbisida laksana dari kelompok 2,4-D amin dan sulfonil urea. Penyemprotan mesti dilaksanakan dengan hati-hati. Sedangkan jenis gulma lainnya ialah rerumputan yang tidak sedikit ditemukan di lubang penanaman maupun dalam got/parit.

Jenis gulma rerumputan yang tidak jarang dijumpai yakni jenis rumput belulang (Eleusine indica), tuton (Echinochloa colona), rumput grintingan (Cynodon dactilon), rumput pahit (Paspalum distichum), dan rumput sunduk gangsir (digitaria ciliaris).

Pembasmian gulma dari kelompok rerumputan dilaksanakan dengan teknik manual yakni penyiangan dan penyemprotan herbisida berspektrum sempit contohnya Rumpas 120 EW dengan fokus 1,0-1,5 ml/liter.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Wah Ternyata Begini Cara Mengendalikan Hama Pada Singkong"

Post a Comment