Tak Disangka Ternyata Begini Budidaya Ikan Nila, Hasilnya Melimpah

Budidaya Ikan Nila


Cara budidaya ikan nila yang sudah terbukti dapat menambah hasil panen. Pada peluang kali ini, kami akan membicarakan secara detail teknik budidaya ikan nila yang terdiri dari persiapan empang ikan nila, pemilihan embrio ikan nila, penebaran benih, pemeliharaan ikan, teknik mengendalian hama penyakit, serta teknik menanem ikan nila.



Dari segi budidaya, budidaya ikan nila memang lumayan menguntungkan, sebab ikan nila lumayan mudah guna di budidayakan, gampang perawatannya, tidak membutuhkan ongkos yang banyak, serta hasil panen yang lumayan meguntungkan.



Ikan nila tergolong ikan pemakan segalanya. Pada lazimnya makanan ikan nila adalahplankton dan tanaman air yang hidup di sekitar, jadi ongkos pakan guna ikan nila ini relative lebih rendah bila dikomparasikan dengan budidaya ikan yang lainnya.



Berikut ialah tahapan teknik budidaya ikan nila :





1. Persiapan Kolam Ikan Nila
A. Persiapan Dasar Kolam Ikan Nila
B. Pembajakan Kolam Tanah
C. Mengembalikan pH Tanah
Dosis pengapuran pH tanah
D. Pemupukan Kolam Ikan Nila
Cara pemupukan empang :
E. Pemberian Air Pada Kolam Ikan Nila
2. Memilih Benih Ikan Nila
Ciri-ciri embrio ikan nila yang baik
3. Penebaran Benih Ikan Nila
Teknik Penebaran Benih Ikan Nila
4. Cara Budidaya Ikan Nila
A. Pengelolaan Air
B. Pemberian Pakan Ikan Nila
Cara perhitungan jumlah pakan ikan nila
C. Pengendalian hama dan penyakit pada ikan nila
Hama Notonecta (bebeasan)
Larva cybister (ucrit)
Penyakit Trichodina sp.
Penyakit Bercak merah
5. Panen Ikan Nila
1. Persiapan Kolam Ikan Nila
budidaya ikan nila
Cara budidaya ikan nila dibuka dengan persiapan empang yang baik.

Cara budidaya ikan nila dibuka dengan persiapan empang ikan nila. Ikan nila ini bisa dibudidayakan di sekian banyak  jenis kolam.



Dulur-dulur dapat menggunakan empang tanah, empang semen, empang terpal, jaring terapung, atau bahkan ada sejumlah mitra kami yang memakai tambak air payau. Hal berikut yang menyebabkan tidak sedikit sekali orang yang mengatakan, bahwa budidaya ikan nila ini gampang untuk dilakukan.



Dari sekian banyak  jenis empang yang telah dilafalkan diatas, bahwa empang tanah lah yang paling tidak sedikit digunakan dalam budidaya ikan nila. Hal ini disebabkan pembuatan empang yang lumayan mudah, serta modal guna pembuatan empang tanah juga relatif murah.



Di samping murah, empang tanah pun memiliki tidak sedikit keunggulan bila dikomparasikan dengan jenis empang lainnya.



Kolam tanah bakal menjadi lokasi tumbuhnya sejumlah hewa-hewan air kecil dan pun tumbuhan yang dapat dipakai sebagai pakan alami ikan nila. Hal ini dapat menolong dulur-dulur guna menghemat pengeluaran pakan dalam budidaya ikan nila.



Meskipun ada pakan alami dalam kolam, dulur-dulur pun harus tetap menyerahkan pakan yang kaya bakal nutrisi dan gizi. Dengan tujuan, ikan nila bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.



Jadi dulur-dulur dapat menggunakan empang ikan nila jenis empang tanah. Dalam mempersiapkan empang tanah yang baik, ini terdiri dari 5 tahapan, antara lain:



A. Persiapan Dasar Kolam Ikan Nila
kolam ikan nila
Pengeringan dasar empang dalam budidaya ikan nila

Tahapan mula dalam membuat empang ikan nila yang baik yakni dengan mengeringkan dasar empang ikan nila. Dalam proses pengeringan empang ikan nila biasanya dilangsungkan 3-7 hari tergantung dari cuaca.



Penjemuran empang ikan nila dilangsungkan sampai tanah dasar empang terlihat retak-retak, namun tidak boleh sampai tanah empang menjadi membatu/mengeras ya lur.



B. Pembajakan Kolam Tanah
bajak empang tanah
Pembajakan tanah ini bertujuan guna mengusung saldo lumpur pada kolam

Setelah dasar tanah pada empang telah kering (tanah tampak retak-retak), Maka dulur-dulur mesti membajak tanah pada empang dengan kedalaman selama 10cm. Jika dalam proses membajak, dulur-dulur menemukan sampah, dulur-dulur dapat melemparkan sampah tersebut.



Pembajakan ini bertujuan guna mengusung saldo lumpur yang seringkali bau busuk berasal dari saldo pakan yang tidak berakhir dan mengendap pada dasar kolam.



C. Mengembalikan pH Tanah
pengapuran kolam
Proses pengapuran pada empang ikan nila

Dalam budidaya ikan nila, membutuhkan air tawar dengan keasaman selama 7 sampai 8 pH.



Namun, pada lazimnya tanah mempunyai tingkat keasaman rendah yakni dibawah 6 pH. Agar lebih akurat, dulur-dulur dapat mengecek pH tanah terlebih dahulu dengan memakai alat pH meter.



Setelah dulur-dulur memahami jumlah pH pada empang ikan nila, maka tahapan selanjutnya yakni menetralkan tanah pada kolam. Cara menetralkan pH pada tanah ini dengan teknik pengapuran pada kolam. Dulur-dulur dapat menggunakan dolomite ataupun kapur pertanian.



Selain bisa menetralkan pH pada tanah, pengapuran ini pun untuk mematikan virus, bakteri, jamur serta dapat menangkal penularan penyakit pada periode berikutnya.



Dosis pengapuran pH tanah
pH <4, maka pakai kapur sejumlah 500-1000kg/ha.
pH 5-6, maka pakai kapur sejumlah 250-500 kg/ha.
pH 6, maka pakai kapur sejumlah 100-250 kg/ha.


Cara pengapuran pada empang yaitu, aduklah kapur / dolomite secara merata, lantas taburkan pada kolam. Setelah itu, diamkan tanah sekitar 2 hingga 3 hari.



D. Pemupukan Kolam Ikan Nila
Setelah pH empang sesuai dengan yang kami ancurkan yakni 7 sampai 8 pH, maka tahapan selanjutnya yaitu mengerjakan pemupukan pada empang tanah.



Dulur-dulur dapat menggunakan pupuk kandang untuk membalikkan kesuburan tanah, serta tambahkan pun GDM Black bos. GDM Black Bos ini bisa menumbuhkan plankton. Plankton dapat bermanfaat sebagai pakan alami ikan nila.



Dosis memakai pupuk kandang pada empang ikan nila yakni 1-2ton/ha.



Cara pemupukan empang :
Sebarkan pupuk kandang secara merata ke empang tanah.
Kemudian masukan GDM Black Bos sejumlah 5kg/ha.
Diamkan pupuk kandang & GDM Black Bos sekitar 1 hingga 2 minggu, supaya bisa terserap didalam tanah.


E. Pemberian Air Pada Kolam Ikan Nila
pengisian air kolam
Proses pemberian air dalam budidaya ikan nila

Langkah selanjutnya dalam pembuatan empang ikan nila yakni dengan memberi air pada kolam. Namun, tidak boleh sembarangan dalam memberi air pada empang ikan nila, ada langkahnya dalam mengerjakan perairan ini. Berikut ialah tahapan-tahapan pengairan empang ikan nila.



Langkah kesatu yakni berikan air kedalam empang ikan nila sampai mencapai elevasi 10-20 cm. Setelah tersebut masukkan GDM Black Bos sejumlah 5kg/ha dan diamkan sekitar 5-7 hari hingga ada evolusi warna air menjadi hijau. Hal ini menandakan kualitas air menjadi lebih baik dan plankton sudah tumbuh dengan sempurna.



Fungsi GDM Black Bos yaitu membetulkan kualitas tanah dan mempercepat proses perkembangan plankton pada empang ikan nila.



Setelah warna air menjadi hijau, tahapan selanjutnya yakni melanjukan pengisian air pada empang ikan nila sampai ketinggian 75cm.



2. Memilih Benih Ikan Nila
benih ikan nila
Cara budidaya ikan nila yang baik, dibuka dengan memilih embrio ikan nila yang baik

Setelah pembuatan empang ikan nila, maka tahapan selanjutnya dalam budidaya ikan nila yakni memilih embrio ikan nila yang baik.



Proses memilih embrio ikan nila adalahhal yang sangat urgen dalam budidaya ikan nila. Karena embrio ikan nila bisa menilai kualitas ikan nila yang bakal dipanen nantinya.



Agar menemukan hasil yang maksimal, dulur-dulur dapat menggunakan embrio ikan nila berkelamin jantan. Hal ini dikarenakan perkembangan ikan nila jantan 40% lebih cepat dari ikan nila betina.



Ciri-ciri embrio ikan nila yang baik
Benih ikan nila mesti berasal dari tempat pembenihan yang baik dan di sertai dengan sertifikat yang jelas. Secara umum embrio ikan nila yang sehat antara lain:

Gerakan ikan yang lincah,
Respon yang tinggi ketika di beri pakan,
Tidak mempunyai cacat fisik,
Warna ikan yang cerah,
Ukuran ikan nila seragam,
Memiliki format badan normal dan masih ada lendir.


Dulur-dulur dapat memilih embrio ikan nila yang cocok dengan kriteria laksana diatas supaya bisa menemukan hasil yang baik. Serta tidak boleh lupa guna menggunakan embrio ikan nila jantan sebab pertumbuhannya lebih cepat sampai 40% andai dibanding dengan ikan nila betina.



3. Penebaran Benih Ikan Nila
penebaran embrio ikan nila
Cara penebaran embrio ikan nila

Jika dulur-dulur telah memilih benih, dan empang siap untuk diciptakan budidaya. Maka tahapan selanjutnya yakni dengan menebar embrio ikan nila kedalam kolam.



Pada umumnya, per meter persegi kolam tersebut mengandung 15 hingga 20 ekor nila. Dengan asumsi per ekor nya seberat 10 sampai 20 gram dan bakal dipanen dengan berat per ekornya 300gram.



Sebelum menebar embrio ikan nila kedalam kolam, dulur-dulur mesti mengerjakan adaptasi embrio terlebih dahulu. Dengan begitu, embrio ikan nila bisa terbiasa dengan kolamnya yang baru. Jadi resiko kematian pada embrio ikan nila ini bisa diminimalisir.



Teknik Penebaran Benih Ikan Nila
Turunkan kantong embrio ikan nila ke permukaan air kolam.
Biarkan kantong embrio terapung sekitar 30 menit guna menyesuaikan suhu dalam kantong dengan lingkungan sekeliling kolam.
Buka tali kantong dan biarkan suhu dalam kantong keluar
Miringkan kantong dan biarkan ikan terbit sendiri. Hal ini menandakan bahwa suhu air empang dan air dalam kantong telah sama


4. Cara Budidaya Ikan Nila
budidaya ikan nila
Cara budidaya ikan nila terdiri dari kiat pengelolaan air, pemberian pakan, pengendalian penyakit & hama pada ikan,

Setelah menebar embrio ikan nila pada kolam, sekarang waktunya dulur-dulur mengerjakan pemeliharaan pada ikan nila. Ada sejumlah hal urgen yang mesti di kerjakan dalam budidaya ikan nila yakni, kiat pengelolaan air, pemberian pakan, dan pengendalian penyakit pada ikan nila.



A. Pengelolaan Air
Pengelolaan air adalahhal yang sangat penting untuk mengawal kualitas air. Kualiatas air dapat di lihat dari kandungan Oksigen dan pH air.



Jika kadar oksigen pada empang ikan nila mulai menurun, maka dulur-dulur dapat memperderas sirkulasi air dengan memperbesar debit air pada kolam.



Dulur-dulur dapat memberikan Suplemen Organik Cair Spesialis Ikan GDM yang bermanfaat untuk mengawal kualitas air, sebab bakteri yang terdapat dalam SOC GDM bisa mengurai saldo pakan yang mengendap pada kolam, sampai-sampai dapat mengurangi kadar amoniak dan gas H2S.



B. Pemberian Pakan Ikan Nila
pakan ikan nila
Pemberian pakan ikan nila

Ikan nila melulu membutuhkan pakan sejumlah 3% dari berat tubuhnya masing-masing hari. Dulur-dulur dapat menyerahkan pakan pada ikan nila diwaktu pagi dan senja harinya.



Jangan lupa guna mengukur berat badan ikan nila masing-masing dua minggu sekali, dengan memakai sampel acak sejumlah ikan nila. Dengan mengukur berat badan ikan nila, maka dulur-dulur bisa menilai jumlah pakan yang diserahkan setiap harinya.



Cara perhitungan jumlah pakan ikan nila
Contoh :

Dalam satu empang ada 2000 ekor dengan berat 8-10 gram/ekor.
Maka rata rata mutu ikan nila yakni (8+10) : 2 = 9 gram/ekor


Sehingga perhitungan pakan ikan nila yakni 9 x 2000 x 3% = 540 gram atau 5,4kg per harinya.



C. Pengendalian hama dan penyakit pada ikan nila
Pemicu terjadinya serangan penyakit pada ikan nila yaitu, sebab ketidakseimbangan antara ikan nila dengan agen penyakit serta lingkungan.



Berikut hama dan penyakit yang menyerang pada budidaya ikan nila, serta teknik mengendalikan hama dan penyakit ini:



Hama Notonecta (bebeasan)
hama bebeasan
Hama Notonecta l Img via google.com

Hama ini menyerang embrio ikan nila yang masih kecil.



Cara memberantas hama notonecta :

Cara memberantas hama notonecta ini dengan menuangkan minyak tanah ke permukaan air empang sebanyak 500 cc/100 m2 untuk mengurangi populasi notonecta. Karena minyak tanah mempunyai sifat yang mengambang di air, dengan begitu hama notonecta ini tidak dapat memungut oksigen dari udara bebas dan kesudahannya hama ini bakal mati.



Minyak tanah ini tidak riskan pada ikan, sebab ikan nila lazimnya berada di dalam air.



Setelah hama notonecta ini mati, maka masukan air baru kedalam empang serta dulur-dulur bisa membuka pengasingan air. Sehingga hama notonecta yang mati bisa terbuang bareng dengan minyak tanah.



Larva cybister (ucrit)
hama larva cybister

Hama larva cybister atau yang biasa dikenal dengan nama ucrit atau kumbang air ini lebih riskan jika di banding notonecta. Hama ini seringkali menyerang embrio ikan nila



Hama ucrit ini memiliki format tubuh yang memanjang laksana ulat dengan ukuran 3-5cm, bewarna kehijauan, bergerak cepat, mempunyai taring yang bermanfaat untuk mengapit badan ikan dan merobek badan ikan.



Ucrit tumbuh baik pada lingkungan empang yang berisi material organik.



Cara Membasmi Hama Ucrit :

Menangkap hama ucrit secara manual dengan memakai alat tangkap berupa seser.
Atau dapat juga memakai minyak tanah, dengan teknik menyemprotkan minyak tanah ke permukaan kolam. Setelah ucrit mati, maka gantilah air empang dengan yang baru




Penyakit Trichodina sp.
Trichodina
Gambar Penyakit Trichodina sp.

Penyakit Trichodina sp. mempunyai berbentuk laksana piring terbang. Trichodina sp. adalahektoparasit yang ikan nila pada unsur kulit dan insang. Penyakit ini berkembang biak dengan teknik pembelahan yang dilangsungkan di tubuh inang, gampang berenang secara bebas, dapat mencungkil diri dari inang dan dapat hidup lebih dari dua hari tanpa inang.



Cara mengobati ikan yang terserang penyakit Trichodina sp.

Dengan teknik merendam ikan nila yang sakit kedalam larutan garam (NaCl) 500-1000 mg/liter sekitar 24 jam.



Penyakit Bercak merah
penyakit bercak merah
Gambar Penyakit bercak merah pada ikan

Bercak merah seringkali di sebabkan bakteri Aeromonas. Ciri-ciri ikan nila yang terpapar penyakit bercak merah yakni adanya pendaraharan pada unsur tubuh yang terserang, sisik mengelupas, perut membusung, terdapat borok/luka, ikan tampak lemah dan sering hadir pada permukaan kolam.



Penyakit bercak merah ini seringkali membuat peternak ikan nila merasa kuatir, sebab dapat mengakibatkan kematin massal pada ikan nila. Penyakit ini gampang menular pada ikan-ikan beda yang berada pada satu tempat kolam.



Cara penyembuhan ikan yang terserang penyakit bercak merah

Penyakit bercak merah ini bisa diobati dengan memakai antibiotik. Ikan nila yang dipelihara dengan menggunakan empang tanah atau beton, maka antibiotik ini dapat dipakai dengan teknik ditebar di empang ataupun pun dapat diserahkan dengan dibaur pakan ikan nila.



Antibiotik yang ditebar di empang yaitu berupa PK atau dapat juga memakai obat beda yang serupa. Antibiotik PK ini dipasarkan di toko-toko pertanian atau toko akuarium. Cara pemakaiannya pun lumayan mudah, lumayan ikuti takaran dan teknik pemakaiannya yang tercantum pada botol.



Sedangkan Antibiotik yang dibaur dengan pakan ini lain lagi ya lur, dulur-dulur dapat memakai antibiotik oxytetracyclin. Dengan takaran 50mg/kg pakan ikan nila. Antibiotik bisa dicampurkan dengan pakan sekitar 7 sampai 10 hari hingga ikan tampak sembuh.



Antibiotik oxytetracyclin ini dapat didapatkan di apotek.



5. Panen Ikan Nila
panen ikan nila
Cara budidaya ikan nila yang baik dapat menciptakan hasil panen melimpah

Waktu pemanenan ikan nila berikut yang dirindukan dulur-dulur petenak. Jika budidaya ikan nila ditujukan untuk dijual di dalam negri, maka mutu ikan nila yang pantas di panen yakni 300-500 gram/ekor.



Ikan nila yang mencapai mutu 300-500 gram ini seringkali membutuhkan masa-masa pemeliharaan 4-6bulan. Sistem pemanenan ikan nila mesti di kerjakan secara bertahap.



Teknik pemanenan paling gampang yaitu dengan mengeringkan empang ikan sebagaian/total. Selama pemanenan ikan nila, empang harus tidak jarang kali dialirkan air segar dengan destinasi untuk menangkal ikan tidak stres dan tidak mati.



Setelah ikan nila berkumpul di kubangan, maka dulur-dulur dapat menyerok ikan tersebut. Setelah proses panen selesai, tidak boleh lupa empang di keringkan guna persiapan budidaya ikan nila berikutnya (ulangi tahapan awal).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tak Disangka Ternyata Begini Budidaya Ikan Nila, Hasilnya Melimpah"

Post a Comment