Ternyata Begini Cara Budidaya Jagung yg Benar dan Tepat

Budidaya Jagung


Jagung adalahtanaman pangan yang terpenting di masyarakat dunia di samping gandum dan beras. Kandungan dariJagung sendiri mempunyai karbohidrat yang menjangkau 80% dari semua bahan kering biji. Meskipun Jagung memiliki kandungan yang lebih rendah, namum Jagung memiliki kandungan protein yang tidak sedikit pula.

Di Indonesia, wilayah penghasil utama budidaya tumbuhan Jagung terdapat di Jawa, DIY, Nusa tengggara timur, Sulawesi Utara, Sulawei Selatan dan Maluku. Budidaya tumbuhan Jagung dilaksanakan secara intensif sebab kondisi tanah dan iklim yang menyokong dalam proses pertumbuhan.
Budidaya tumbuhan Jagung mesti dikembangkan, supaya Indonesia dapat berkembang dan maju dalam sistem pertanian. Anda hendak budidaya tumbuhan Jagung, mulailah dari sekarang sebab budidaya Jagung ada deviden yang paling besar. Blogiztic.net bakal mengupas teknik budidaya tumbuhan Jagung yang benar sebagai berikut.
Syarat embrio yang diperlukan
Benih usahakan berbobot tinggi baik genetik, jasmani dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh embrio lebih dari 90%. Kebutuhan embrio + 20-30 kg/ha.
Pengolahan lahan tanaman
Lahan dimurnikan dari sisa tumbuhan sebelumnya, sisa tumbuhan yang cukup tidak sedikit dibakar, abunya dibalikkan ke dalam tanah, lantas dicangkul dan diubah dengan bajak. Tanah yang bakal ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, lantas diratakan. Setiap 3 m diciptakan saluran saluran sepanjang deretan tanaman. Lebar drainase 25-30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini diciptakan terutama pada tanah yang drainasenya jelek.Di wilayah dengan pH tidak cukup dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan teknik menyebar kapur merata/pada deretan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam.
Pemupukan tanaman
Dosis pemupukan Jagung untuk masing-masing hektarnya ialah pupuk Urea sejumlah 200-300 kg, pupuk TSP/SP 36 sejumlah 75-100 kg, dan pupuk KCl sejumlah 50- 100 kg. Pemupukan dapat dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada etape kesatu (pupuk dasar), pupuk diserahkan bersamaan dengan masa-masa tanam. Pada etape kedua (pupuk susulan I), pupuk diserahkan setelah tumbuhan Jagung berumur 3-4 minggu sesudah tanam. Pada etape ketiga (pupuk susulan II), pupuk diserahkan setelah tumbuhan Jagung berumur 8 minggu atau sesudah malai keluar.

Cara penanaman jagung
1. Penentuan Pola Tanaman
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :

Tumpang sari (intercropping) : mengerjakan penanaman lebih dari 1 tumbuhan (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur laksana Jagung dan kedelai; tumpang sari lain umur sepertiJagung, ketela pohon, padi gogo.
Tumpang gilir (Multiple Cropping) : dilaksanakan secara berturut-turut sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain guna mendapat deviden maksimum. Contoh: Jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah, dll.
Tanaman Bersisipan (Relay Cropping) : pola tanam dengan menyisipkan satu atau sejumlah jenis tumbuhan selain tumbuhan pokok (dalam masa-masa tanam yang bersamaan atau masa-masa yang berbeda). Contoh:Jagung disisipkan kacang tanah, masa-masa Jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
Tanaman Campuran (Mixed Cropping) : penanaman terdiri sejumlah tanaman dan tumbuh tanpa ditata jarak tanam maupun larikannya, seluruh tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi berbahaya terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman gabungan seperti Jagung, kedelai, ubi kayu.
2. Lubang Tanam dan Cara Tanam
Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya dipenuhi 1 butir benih. Jarak tanam Jagung dicocokkan dengan usia panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari semenjak penanaman, jarak tanamnya 40×100 cm (2 tumbuhan /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25×75 cm (1 tanaman/lubang).
Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman yang tumbuhnya sangat tidak baik, dicukur dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tumbuhan secara langsung jangan dilakukan, sebab akan melukai akar tumbuhan lain yang akan tidak dipedulikan tumbuh. Penyulaman bertujuan guna mengganti embrio yang tidak tumbuh/mati, dilaksanakan 7-10 hari setelah tanam (hst). Jumlah dan jenis embrio serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
Penyiangan tanaman
Penyiangan dilaksanakan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tumbuhan Jagung yang masih muda bisa dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan tidak boleh sampai mengganggu perakaran tumbuhan yang pada umur itu masih belum lumayan kuat memegang erat tanah maka dilaksanakan setelah tumbuhan berumur 15 hari.
Pembumbunan tanaman
Pembumbunan dilaksanakan bersamaan dengan penyiangan guna memperkokoh posisi batang supaya tanaman tidak gampang rebah dan memblokir akar yang berlahiran di atas permukaan tanah sebab adanya aerasi. Dilakukan ketika tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan masa-masa pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri deretan tanaman diuruk dengan cangkul, lantas ditimbun di deretan tanaman. Dengan teknik ini bakal terbentuk guludan yang memanjang.
Pengairan dan Penyiraman tanaman
Setelah embrio ditanam, dilaksanakan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah sudah lembab, tujuannya menjaga supaya tanaman tidak layu. Namun menjelang tumbuhan berbunga, air yang dibutuhkan lebih besar sampai-sampai perlu dialirkan air pada parit-parit salah satu bumbunan tumbuhan Jagung.
Hama pada tanaman
a. Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Pengendalian yang mesti dilakukan

penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman.
tanaman yang terserang segera ditarik keluar dan dimusnahkan.
Sanitasi kebun.
b. Ulat Pemotong
Gejala: tumbuhan terpotong sejumlah cm diatas permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tumbuhan yang masih muda roboh.
Pengendalian yang dilakukan

tanam serentak atau pergiliran tanaman
cari dan bunuh ulat-ulat itu (biasanya ada di dalam tanah)
Penyakit pada tanaman
a. Penyakit bulai (Downy mildew)
Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan, unsur yang terserang merasakan pembusukan, akhirnya tumbuhan menjadi layu, perkembangan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm.
Pengendalian yang dilakukan

penanaman menjelang atau mula musim penghujan
pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan
cabut tumbuhan terserang dan musnahkan
b. Penyakit bercak daun (Leaf bligh)
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum.
Pengendalian yang dilakuakan
- pergiliran tanaman.
- mengatur situasi lahan tidak lemba
c. Penyakit karat (Rust)
Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora Underw.
Pengendalian yang dilakukan

mengatur kelembaban
menanam varietas tahan terhadap penyakit
sanitasi kebun
d. Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)
Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC.
Pengendalian yang dilakukan

mengatur kelembaban
memotong bagian tumbuhan dan dibakar
e. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji
Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara beda Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme.
Pengendalian yang dilakukan

menanam Jagung varietas tahan
pergiliran tanam
mengatur jarak tanam
perlakuan benih

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan memakai pestisida alami belum menanggulangi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak gampang hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, takaran + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
Ciri dan usia Jagung Panen
Umur panen + 86-96 hari sesudah tanam. Jagung guna sayur (Jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi sarat (diameter tongkol 1-2 cm), Jagung rebus/bakar, dipanen saat matang susu dan Jagung guna berasJagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen andai sudah matang fisiologis.
Cara pemanenan Jagung
Putar tongkol inilah kelobotnya/patahkan tangkai buah Jagung.
Pengupasan Jagung
Dikupas ketika masih menempel pada batang atau sesudah pemetikan selesai, supaya kadar air dalam tongkol bisa diturunkan sampai-sampai cendawan tidak tumbuh.
Pengeringan Jagung
Pengeringan Jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) sampai kadar air + 9% -11 % atau dengan mesin pengering.
Pemipilan Jagung
Setelah kering dipipil dengan tangan atau perangkat pemipil Jagung.
Penyortiran dan penggolongan Jagung
Biji-biji Jagung diceraikan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran guna menghindari serangan jamur, hama sekitar dalam penyimpanan dan mendongkrak kualitas panenan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ternyata Begini Cara Budidaya Jagung yg Benar dan Tepat"

Post a Comment