Keren Sekali, Metode Pembuatan Pupuk Kompos Ini, Yuk Baca Selengkapnya

Macam-macam Metode Pembuatan Pupuk


Setelah mengetahui hakikat pengomposan, bahan-bahan yang diperlukan, serta prinsip-prinsip utamanya, penciptaan pupuk kompos dapat dimulai. Pembuatan pupuk kompos dapat dilakukan dengan pelbagai metode mulai dari teknik yang sangat sederhana sampai menggunakan teknologi tinggi. Bagi semua pemula, penciptaan pupuk kompos dengan teknologi rendah bakal lebih mempermudah untuk diusahakan di rumah. Berikut sejumlah pilihan metode simpel yang dapat dipilih guna penciptaan pupuk kompos cocok situasi dan kondisi.



Pupuk Bokashi
Pupuk Bokashi adalahpupuk organik yang bahan-bahannya tercipta dari kotoran fauna dan tumbuhan. Ciri-ciri eksklusif dari penciptaan pupuk bokashi ialah mikroorganisme yang dipakai yaitu EM4 namun tidak memblokir kemungkinan andai menggunakan aktivator alami laksana cairan MOL. Selain tersebut proses penciptaan pupuk bokashi relatif lebih cepat yakni 1-14 hari semenjak pengomposan alias penciptaan pupuk kompos.

Baca Juga :

Mengenal Lebih Jauh mengenai Pupuk Kompos 

Mengapa Harus Pupuk Kompos? Apa Manfaat dan Kegunaan Kompos? 

Bahan-bahan yang Dapat Dijadikan Pupuk Kompos yang Harus kita Ketahui

Larutan EM4 memang dikenal sebagai dekomposer yang sangat populer. Dibuat oleh Prof. Dr. Teuro Higa yang berasal dari Jepang cairan EM4 telah berisi bakteri fotosintesis, bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), Actinomycetes dan ragi (www.alamtani.com).

Cara pembuatannya lumayan mudah kesatu Anda dapat menyiapkan sejumlah bahan seperti:

Kotoran hewan, kamu bisa memakai kotoran sapi, ayam, kambing, atau kotoran yang lainnya. Kotoran fauna yang digunakan dapat kotoran yang masih basah ataupun yang telah kering.
Dedak halus yakni hasil dari saldo penggilingan beras yang sudah melalui sejumlah proses penggilingan. Jenis dedak terdapat dua yakni dedak kasar dan dedak halus. Bahan yang baik digunakan ialah dedak halus sebab dalam dedak halus berisi vitamin B1 yang ikut terasah pada proses pengasahan/pemutihan beras.
Arang sekam. Sekam adalahbagiana luar dari butir padi yang kering dan bersisik, unsur ini tidak bisa dikonsumsi oleh manusia. sekam ini tidak sedikit dimanfaatkan oleh pabrik pembuat batu bata pada ketika proses pembakaran. Hasil dari pembakaran sekam berikut yang dinamakan sebagai arang sekam. Jika di kota kamu tidak mempunyai arang sekam, maka kamu dapat menggantinya dengan arang kayu yang di tumbuk halus.
Abu adalahbubuk yang didapatkan dari saldo pembakaran. warnanya abu-abu kehitam-hitaman. Bahan ini dapat berasal dari abu dapur saldo masak lokasi tinggal tangga yang telah tidak dimanfaatkan lagi seringkali hanya dilemparkan begitu saja, abu sampah, abu jerami, abu sekam dan lain-lain. Kandungan hara yang ada dalam abu terdiri dari P, Ca, Mg, Fe, dan K, sehingga peningkatan bahan ini pada penciptaan kompos menambah sumber nutrisi pada tanaman.
Tumbuhan, tanaman disini bisa berupa rumput hijau, daun-daunan kering yang berjatuhan, batang pisang, jerami saldo panen maupun tanaman lainnya. Bagi bahan pohon pisang dan jerami yang mempunyai ukuran besar, hendaknya dicacah terlebih dahulu. Semakin kecil ukurannya semakin baik sebab mempercepat proses pelapukan.




Larutan Cara membuatnya ialah dengan melarutkan EM4 dengan air dan masukkan pula ekstra gula pasir atau gula merah sebagai makanan bakteri. Kemudian masukkan pada wadah untuk mempermudah proses penyiraman.
Irawan (2012: 3) menyatakan untuk menciptakan ukuran 500 Kg Bokashi komposisi bahannya terdiri dari:

Pupuk Kandang = 300 Kg
Dedak = 50 Kg
Sekam Padi = 150 Kg
Gula yang dicairkan = 200 ml
Larutan EM4 = 500 ml
Air secukupnya.
Setelah seluruh bahan disiapkan, penciptaan pupuk bokashi dapat dilaksanakan dengan dua teknik yaitu dengan kiat berlapis maupun kiat campur atau mix. Jika memakai teknik mix maka campurkan seluruh bahan diatas. Kemudian andai bahan telah tercampur, berikan larutan EM4 dan gula dalam adonan dan seraya diaduk aduk supaya EM4 merata. Adonan yang telah siap andai digenggam dengan tangan airnya tidak jatuh dan bila dimulai maka adonan tidak pecah. Kemudian adonan diciptakan gunungan setinggi 15-20 cm. Langkah terakhir ialah tutup adonan dengan memakai tarpal tebal dan di tindih dengan sejumlah batu supaya tarpal tidak bergerak. Setelah 4-7 hari pupuk bokashi telah siap digunakan.

pupuk bokashi
tokoagro.com
Hal yang perlu diacuhkan saat menciptakan pupuk bokashi ini ialah suhu kompos jangan melebihi 60 derajat C, bagaimana teknik mengeceknya? Anda lumayan gunakan termometer atau bila di sentuh bakal terasa hangat. lantas tempat penciptaan bokashi usahakan dilaksanakan di lokasi yang teduh sampai-sampai terlindung dari hujan.

Pupuk Kompos Takakura
Dari sisi kiat pembuatan, pupuk kompos takakura adalahsalah satu pupuk yang mudah diciptakan di tataran lokasi tinggal tangga. Pembuatan kompos Takakura dapat menjadi solusi untuk Anda yang hendak membuat kompos tetapi tidak mempunyai lahan kosong yang cukup. Jika dilihat dari sisi fungsi, kompos Takakura ini tidak jauh dari pupuk organik lainnya yakni sebagai media pengurai untuk sampah organik yang didapatkan dari limbah lokasi tinggal tangga, tetapi yang menjadi ciri khas ialah tempat menciptakan komposnya yaitu memakai keranjang. Keranjang ini tidak jarang disebut dengan keranjang takakura. Nama Kompos Takakura sendiri dipungut dari nama penemu pupuk kompos ini yakni Mr. Koji Takakura.

Peneliti yang berasal dari Jepang ini mengerjakan penelitian di surabaya bareng PUSDAKOTA, Universitas Surabaya dan Kitasyushu Tecnho-coorperation Association Jepang. Takakura mengenalkan pembuatan pupuk kompos dengan teknik yang lebih simpel dan bisa dimanfaatkan sebagai lokasi sampah di rumah, di kamar kos, apartemen dan sebagainya, tidak melulu itu hasil kompos kesudahannya nanti bisa dimanfaatkan sebagai penyubur tumbuhan hias yang kamu punya. Berikut bakal dijelaskaan metode penciptaan kompos Takakura:

komposisi pupuk takakura
jujubandung.wordpress.com
Siapkan keranjang Takakura. Keranjang yang digunakan ialah keranjang yang mempunyai lubang-lubang kecil pada sekeliling keranjang. Anda dapat memanfaatkan keranjang saldo wadah baju laundry dengan ukuran tidak cukup lebih 50 liter. Syarat utamanya ialah keranjang mesti mempunyai penutupnya pun ini bermanfaat untuk mengawal kelembaban dan menghindari lalat bertelur di dalam keranjang, dan menangkal gangguan kucing, tikus, dan lain-lain.
Selanjutnya, siapkan kardus dan dimasukkan kedalam keranjang takakura. Anda dapat menggunakan kardus saldo mie yang ukurannya nyaris sama dengan ukuran keranjang yang kita gunakan. Di samping kardus kita juga dapat memanfaatkan kain tebal laksana kain karpet mobil guna melapisi keranjang. Fungsi dari kardus ini ialah untuk mengawal kelembaban, meminimalisir gangguan dari serangga, mempercepat proses pengomposan dan bisa menyerap air pada proses pengomposan supaya tidak merembes keluar. Tekstur kardus yang berpori dapat melemparkan udara dan air.




Masukkan bantalan sekam sebagai lapiran sangat bawah dalam keranjang Takakura. Bantalan sekam akan dipakai pada unsur bawah keranjang dan guna di lapisan atas (lihat gambar). Cara membuatnya ialah anda lumayan memasukkan sekam padi kedalam kantong jaring, sesudah terisi sarat jahit pulang bantalan sekam supaya tidak tercecer. Fungsi bantalan ini ialah membantu penyerapan air dan bau yang didapatkan pada proses pengomposan.
Masukkan kompos padat yang telah siap gunakan ke dalam keranjang. Pupuk kompos berikut yang nantinya bermanfaat sebagai aktivator pengurai utama dari sampah organik yang masuk kedalam keranjang.
Sekarang Anda bermukim memasukkan bahan-bahan yang berkeinginan dikomposkan. Bahan ini dapat berasal dari saldo sayuran mentah laksana akar, batang, bunga, daun sayuran, kulit sisa pembahasan kentang, wortel, daun bawang layu, kulit buah-buahan. Sebelum dimasukkan kedalam keranjang Takakura usahakan bahan-bahan yang besar dicacah terlebih dahulu sampai berukuran 2 cm x 2 cm. Pemotongan dilakukan supaya mempercepat proses penguraian. kita juga dapat memasukkan saldo sayuran matang dan saldo makanan dari meja makan. Catatan supaya tidak memasukkan daging, tulang, dan santan ke dalam keranjang.
Setiap sampah yang masuk kedalam keranjang Takakura diaduk perlahan sampai bahan tercampur dengan pupuk kompos. Jika diperlukan kamu juga dapat menambahkan selapis kompos yang telah jadi diatasnya. Setelah tersebut letakkan bantalan sekam diatasnya dan kain hitam lantas tutup pulang keranjang.
Keranjang Takakura ini dapat menampung sampah organik sampah organik satu family (4-6 orang), volume sampah organik yang terus menyusut menciptakan keranjang Takakura ini dapat tahan sampai satu bulan dan terus dapat dipakai kembali guna menampung sampah organik lokasi tinggal kita. Saat memasukkan saldo sayuran dan makanan yang berkuah hendaklah airnya dilemparkan terlebih dahulu barulah ampasnya dimasukkan kedalam keranjang Takakura, urusan ini dilaksanakan untuk menghindari gabungan kompos terlampau lembab.

Metode Pembuatan Pupuk Kompos dengan Windrow Composting
Metode open windrow ialah salah satu cara sistem pengelolaan sampah dengan aliran udara tersingkap atau mengandalkan bakteri anaerob. Aliran udara yang dimaksud adalahproses guna membantu faedah bakteri ketika terjadi proses pengolahan sampah lokasi tinggal tangga. Kalaupun udara terpenuhi, dalam pengelolaannya juga harus dilaksanakan perlakuan-perlakuan eksklusif untuk menjangkau hasil yang maksimal. Sebab, tercapainya hasil yang aik kuncinya terletak pada ketaatan dari semua pengolahnya terhadap teknik ini. (Tim Move Indonesia, 2007)





Pada cara ini, kompos ditumpuk dalam deretan yang ditumpuk sejajar. Tumpukan secara rutin dibolak-balik untuk menambah aerasi, menurunkan suhu bilamana suhu terlampau tinggi, dan menurunkan kelembaban kompos.Teknik ini cocok untuk pengomposan skala yang besar. Lama pengomposan berkisar antara tiga sampai enam bulan, tergantung pada ciri khas bahan yang dikomposkan. (Isroi:tt)

Untuk menciptakan kompos cara openwindrow, ada sejumlah tahapan teknis yang dibutuhkan. (Tim Move Indonesia, 2007)

Pertama, ketersediaan lahan dan bangunan.

Bentuk bangunan mesti menyerahkan keleluasaan untuk udara guna mengalir dari masing-masing sisi ruang atau aliran udara paling lancar.
Bangunan pun harus mempunyai atap yang dapat menjaga sampah terhindar dari asupan sinar matahari dan curhan hujan yang andai terjadi bakal menyulitkan kontrol terhadap proses penguraian sampah dan tidak boleh sampai mengganggu unsur-unsur mikro dalam sampah.
Unit pengolahan mesti memakai lantai dari semen dengan kemiringan tertentu guna menghindari meresapnya kotoran hasil proses ke dalam tanah sehingga dapat meracuni sumber air dalam tanah, tumbuhan, dan tanah.
Sebaiknya mencari tempat yang jauh dari pemukiman supaya bau yang didapatkan dari proses tersebut tidak mengganggu dan menjadi masalah yang akan hadir di lantas hari.

Skema bangunan pengomposan cara open windrow
sumber : http://dokumen.tips
Kedua, merancang perangkat isi bangunan pengolahan sampah lokasi tinggal tangga. Misalnya bangunan dilengkapi dengan bak khusus lokasi penyaring alami dari kerikil, ziolit, arang, ijuk sampai-sampai sampah kasar tersaring dan lindi yang telah tersaring bisa disiramkan ke pada timbunan sampah sebab mempunyai bakteri yang diperlukan dalam pengkomposan.

Ketiga,penyediaan peralatan penyokong antara lain:

Segitiga aerasi dan paralon aerasi untuk menolong mesuknya aliran udara pada unsur tengah dan samping timbunan.
Sekop untuk menata susunan sampah sehinga situasi fermentasinya merata, mengawal kerapian, dan memudahkan kontrol.
Garu juga diperlukan untuk menolong pembalikan dan pengadukan sampah atau pencacah spontan (ketika mengaduk gigi-gigi garu bakal memecah sampah menjadi pelajaran yang lebih kecil secara otomatis mempercepat proses dekomposisi sampah).
Ayakan, untuk mengasingkan kompos kasar (materi-materi yang lama terkomposkan) dengan kompos halus yang nantinya dapat dipakai langsung atau dijual).
Termometer untuk mengawal temperatur atau suhu timbunan sampah sampai-sampai bakterinya tetap bermanfaat secara aktif.
Kertas lakmus guna mengontrol tingkat keasaman atau PH dalam sampah.
Sekam, belerang, dan abu untuk menolong menjaga kondisinetral PH dalam sampah. Pada ketika si sampah organik masuk ke dalam proses penguraian, dilaksanakan perlakuan-perlakuan khusus guna menghasilkan pupuk organik yang berkualitas.
Selanjutnya, masing-masing minggunya dibutuhkan menyiram air dan membalik-balik sampah dengan evolusi suhu yang masing-masing hari terus dipantau. Sampai tidak cukup lebih dua bulan, sampah yang sekitar ini menjijikkan tersebut akan menjadi asupan energi untuk tanaman Anda.





Pada cara ini, pengomposan dilaksanakan di dalam lubang, yang diciptakan dekat kandang ternak. Lubang berukuran kedalaman 1 m, lebar 1,5-2 m, panjang lubang tergantung dari ketersediaan bahan. Bahan dasar yang digunakan ialah campuran sisa/residu tanaman, kotoran ternak, urine ternak, abu bakaran kayu, dan air. Bahan yang keras jangan melebihi 10%. Semua bahan yang tersedia dibentuk menurut keterangan dari lapisan-lapisan dengan ketebalan setiap 15 cm, dengan total ketebalan 1,0-1,5 m. Setiap lapisan diguyur urine ternak secara merata, kelembaban tumpukan dipertahankan sekitar 90%. Pembalikan dilaksanakan tiga kali, yakni pada 15, 30, dan 60 hari sesudah kompos mulai dibuat.

Metode Pembuatan Pupuk Kompos dengan Metode Berkeley
Bahan dasar yang dipakai adalah: dua unsur bahan organik kaya selulosa dan satu unsur bahan organik kaya nitrogen dengan nilai rasio C/N 30:1. Bahan disususn berlapis-lapis sampai ketebalan berukuran 2,4×2,2×1,5 m. Setelah 2-3 hari proses pengomposan berlangsung terbentuk suhu tinggi, secara rutin kompos mesti dibalik. Setelah hari ke-10, suhu mulai menurun dan bahan pulang menjadi remah dan berwarna coklat gelap. Pengomposan berlalu setelah dua minggu.

Metode Pembuatan Pupuk Kompos dengan Metode Vermikompos
Memanfaatkan cacing sebagai perombak bahan organik. Kotoran cacing yang dinamakan kascing kaya N, P,K, Ca, dan Mg yang tersedia untuk tanaman, berisi vitamin, enzim, dan mikroorganisme. Vermikompos diciptakan dengan memakai kotak dari papan kayu atau kotak plastik yang telah tidak terpakai atau dengan skala besar. Tiga tahap penciptaan vermikompos, (1) pengadaan bahan organik, (2) perbanyakan cacing tanah, (3) proses pengomposan.(Simanungkalit: 2009)

Metode Pembuatan Pupuk Kompos dengan Metode Bangalore
Metode ini mempunyai tidak sedikit kelemahan. Selama proses pengomposan berlangsung, maka bahan yang dikomposkan mesti tidak jarang kali berada dalam lubang atau bak pengomposan. Selama proses pengomposan tidak dilaksanakan penyiraman atau pembalikan sebab timbunan kompos diblokir dengan tanah atau lumpur, maka penyiraman mesti cukup tidak sedikit sampai proses selesai. Setelah 8-10 hari proses berlangsung secara aerob, selanjutnya proses berlangsung semi-aerob. Proses ini berlangsung lambat dan sedikit-demi tidak banyak sehingga dibutuhkan waktu 6-8 bulan, hingga kompos siap dipakai. Proses ini tidak terjadi kehilangan karbon maupun nitrogen,sehingga kualitaskompos paling tergantung pada bahan dasar yang digunakan.

Metode pengomposan ini dikembangkan di Bangalore (India) oleh Acharya (1939). Bahan yang dikomposkan terdiri atas gabungan tinja dan sampah kota. Metode ini paling sesuai guna wilayah yang curah hujannya rendah. Diperlukan masa-masa antara 6-8 bulan untuk mendapat  kompos yang siap pakai.

Pengomposan dengan teknik ini mendapat  hasil yang lebih tidak sedikit daripada proses pengomposan aerob, kehilangan nitrogen relatif tidak banyak dan tidak tidak sedikit memerlukan tenaga. Akan tetapi membutuhkan waktu yang lebih panjang. Kemungkinan yang adalahmasalah ialah bau yang busuk dan lalat yang lumayan banyak.

Metode Pembuatan Pupuk Kompos dengan Metode Jepang
Sebagai pengganti lubang galian dipakai bak penampung yang tercipta dari anyaman kawat atau bambu, ban mobil bekas yang dibentuk bertingkat, atau bahan beda yang terdapat setempat. Dinding bak dirancang sedemikian rupa sampai-sampai aerasi berlangsung dengan lancar. Bagian dasar dari bak diblokir rapat dengan destinasi untukmenghindarkan terjadinya pelindian bagian hara ke tanah yang terdapat di bawahnya.

Bahan dasar kompos yang sesuai untuk cara Jepang merupakan: kotoran sapi dan kotoran ayam, rumput,daun segar dan kering limbah tumbuhan dan gulma, limbah agroindustri (belotong, limbah pabrik pengalengan sayuran dan buah), bahan mineral (batuan fosfat), sampah kota dan lokasi tinggal tangga serta limbah padat dan cair yang berasal dari instalasi penyehatan.





Keunggulan cara ini disebabkankarena bakpenampung ditaruh di ataspermukaan tanah sehinggamemudahkan dalam mengaduk bahan yang dikomposkan. Tidak laksana halnya proses pengomposan yang menghasilkan suhumencapai 65 derajat – 70 derajat celcius, maka dengan cara ini kehilangan nitrogen dalam bentuknitrat bisa dihindarkan.

Teknologi proses pengomposan dari masa-masa ke waktu merasakan perbaikan cocok dengan pertumbuhan ilmu pengetahuan, dan khususnya dalam mengantisipasi bertambahnya sampah kota dan pemukiman yang makin pelbagai sesuai dengan kian meningkatnya warga perkotaan tergolong kegiatannya. (Sutanto:2009)

Metode Pembuatan Pupuk Kompos dengan Metode Kraal
Pembuatan komposdengan teknik ini cocokuntuk wilayah yang memiliki iklimdengan curah hujan tinggi atau kelembabanudara tinggi. Cara ini lebih baik diciptakan di lokasi yang tidak sedikit memelihara ternak. Bahan utama yang digunakan ialah jerami, batang jagung, daun, rumput saldo makanan ternak, dan alas istirahat ternak.

Caranya: bahan itu ditimbun setinggi 50-60 cm pada tanah yang alasnya dipadatkan. Lebar timbunan selama 200 cm, panjangya tergantug pada bahan yang tersedia. Timbunan dibaur dengan kotoran ternak padat ataupun cair. Kemudian, tidak dipedulikan sekitar sebulan dan dilaksanakan pembalikan. Bagian bawah diletakkan di atas dan unsur atas diletakkan di bawah. Dengan pembalikan 3-4 kali, lazimnya kompos telah jadi.

Metode Pembuatan Pupuk Kompos dengan Metode Heat and Trench Methode
Pembuatan kompos dengan cara heat and trench seperti teknik kesatu (cara kraal), yaitu tanah yang dipakai untuk penciptaan kompos dipadatkan terlebih dahulu. Ukuran timbunan ialah panjang selama dua meter. Umumnya, tanah digali sedalam 50-75 cm dan bahan yang bakal dikomposkan ditimbun setinggi 100 -150 cm. Jadi, sedalam 50-75 cm terletak di bawah permukaan tanah dan 50-75 cm di atas permukaan tanah.

Bahan kompos yang berasal dari kotoran ternak atau unggas dalm jumlah terbatas. Bagian bawah tidak jarang diberi alas jerami batang-batang jagung untuk menangkal hilangnya kompos sesudah jadi. Timbunan tidak dipedulikan begitu saja atau seakan-akan ditabung di dalam lubang. (Rosmarkan: 2002)

Metode Pembuatan Pupuk Kompos dengan Metode Turning of Compost Heats
Cara penciptaan kompos ini serupa kraal methode, yaitu sisa tumbuhan ternak dan sampah ditimbun dan dibaur dengan kotoran ternaak. Aerasi dalam timbunan dicoba berjalan lancar. Selama perombakan seringkali diselenggarakan pembalikan timbunan. Pembalikan dan pencampuran kesatu dilaksanakan sekitar dua minggu sesudah penimbunan. Pada pembalikan kesatu, dianjurkan supaya pada timbunan ditambahkan bahan lain, contohnya kompos yang telah lebih matang sebagai upaya innokulasi mikrobia atau kapur untukmenetralkan keasaman.





Tiga minggu sesudah pembalikan kesatu dilaksanakan lagi pembalikan kedua dan pembalikan selanjutnya dilaksanakan tiga minggu berikutnya. Pada masing-masing pembalikan ditambahkan air secukupnya supaya kelembaban tetap terjaga. Jika cuaca kering perlu dilaksanakan penyiraman masing-masing minggu sekali. Pengomposan dengan cara ini diinginkan 2-3 bulan kompos telah matang.(Rosmarkan: 2002)

Metode Pembuatan Pupuk Kompos dengan Metode Save Paneling Cost
Pengomposan dengan save paneling cost memakai bahan berupa sisa-sisa makanan, contohnya sampah halaman rumah, sampah pasar, atau sampah kota. Bahan-bahan itu ditimbun dengan ukuran panjang 27 feet, lebar 16 feet, dan tinggi 18 feet. Di atas timbunan diberi abu yang diratakan sejumlah dua karung, kemudian diguyur dengan kotoran ternak.

Setelah diinkubasikan sekitar satu bulan, timbunan kompos dilaksanakan pembalikan kesatu. Stu bulankemudian dilaksanakan pembalikan kedua. Pada pembalikan kedua ini serugkali kompos sudah matang. Jika kompos itu belum matang, usahakan dilaksanakan pembalikan lagi dan dibiarkan sejumlah minggu sampai kompos menjadi matang dan siap untuk diserahkan pada tanah.(Rosmarkan: 2002)

Metode Pembuatan Pupuk Kompos dengan Metode Baccari Italia
Pengomposan dengan teknik ini memakai kotak kompos eksklusif berbentuk kubus dengan volume selama 20 m3 yang tercipta dari pagar beton. Proses peruraian bahan kompos membutuhkan waktu 18 hari. Temperatur ahan organik dalam kotak beton bakal naik menjadi selama 65 derajat C. Kemudian, udara dimasukkan ke dalam kotak melewati lubang-lubang yang diciptakan di unsur dasar kotak dan keunggulan air mengalir lewat lubang tersebut. Dalam masa-masa seminggu temperatur turun terus. Kemudain tidak dipedulikan udara masuk dan kompos matang dalam masa-masa 35-60 hari.

Verdier memodifikasi teknik ini dengan menampung air yang tiris lewat lubang dari dasar kotak dan disiramkan ke dalam kotak lewat unsur atas. Air tirisan ini berisimikrobia dalam jumlah yang tinggi, sampai-sampai proses dekomposisi bakal lebih cepat lagi.Berdasarkan keterangan dari Verdier (Abas, 1973), kompos sudah lumayan matang melulu dalam 30 hari saja.(Rosmarkan: 2002)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keren Sekali, Metode Pembuatan Pupuk Kompos Ini, Yuk Baca Selengkapnya"

Post a Comment