Ingin Budidaya Ikan Nila Tapi Bingung Caranya? Yuk Simak Tips Berikut Ini
Budidaya Ikan Nila Untuk Pemula
Kata siapa budidaya ikan nila tersebut sulit? Ternyata, teknik budidaya ikan nila tersebut mudah, lho. Perlu diketahui, bila ikan nila ini masih saudaraan dengan ikan mujair. Jadi, dapat dikatakan bila budidaya ikan nila ini nyaris serupa dengan budidaya ikan mujair. Karena kedua ikan ini mempunyai sifat yang nyaris serupa. Banyak orang yang bilang bila kedua ikan ini saudara kembar. Bahkan banyak sekali orang masih susah untuk memisahkan keduanya. (Baca juga: Cara Menanam Daun Ketumbar)
ads
Ikan nila adalahjenis ikan yang mempunyai sifat perkembangbiakan yang baik. Jadi, dapat dikatakan bila budidaya ikan nila ini paling menguntungkan, sebab dapat berkembangbiak dengan mudah. Sehingga kemungkinan, ikan nila ini sangat tidak sedikit dan gampang dalam peranakannya.
Tak melulu berkembangbiak dengan mudah, bahwa ikan nila ini sangat gampang sekali beradaptasi. Jadi, di lingkungan mana pun, ikan nila ini masih dapat bertahan hidup. Kita juga dapat mengejar ikan nila ini di alam bebas di wilayah air tawar laksana sungai, danau, rawa, dan waduk. Jadi, Anda dapat mencari ikan nila ini di perairan air tawar.
Namun, walaupun ikan nila ini bisa beradaptasi dengan gampang dan bisa bertahan hidup di perairan tawar mana saja, betapa baiknya ikan nila ini sedang di perairan yang mempunyai suhu selama 25 – 30° C. tak melulu suhu air sebagai acuan perairan ikan nila, keasaman air pun pun sebagai acuan budidaya ikan nila. Anda dapat menggunakan perairan dengan keasaman selama 7 hingga 8 pH. Suhu dan keasaman tersebutlah yang adalahacuan perairan guna budidaya ikan nila.
Jika menanyakan pakan ikan nila, sebetulnya terbilang gampang member pakan pada ikan nila. Karena ikan nila ini termasuk ikan pemakan segala atau biasa dinamakan sebagai ikan omnivora. Jadi, Anda lumayan mudah guna memberi pakan ikan nila ini. Namun, lazimnya ikan nila ini makanannya ialah plankton dan sejumlah tumbuhan air. Jadi, Anda dapat menyediakan sejumlah plankton dan tanaman air sebagai pakan utama ikan nila ini untuk mengisi gizi dan nutrisi pada ikan nila.
Tak hanya sejumlah tumbuhan air, hewan-hewan kecil dalam air juga juga dapat dijadikan sebagai pakan ikan nila. Namun, ikan pakan ikan nila yang baik ialah pakan yang berisi protein sejumlah 25%. Protein paling perlu guna kesehatan dan perkembangan ikan nila. Itu sebabnya, pakan ikan nila di pasaran dan sejumlah toko peternakan juga relatif murah.
1. Memilih Benih Ikan Nila
Cara budidaya ikan nila yang kesatu ialah memilih embrio yang berkualitas. Pemilihan embrio ikan nila ini dapat dikatakan sebagai hal acuan atau hal terpenting dari sejumlah faktor lainnya. Karena hal ini adalahtitik mula yang bisa menilai keberhasilan dari budidaya ikan nila ini. Namun, bukan berarti sejumlah faktor beda terbilang tidak penting, semuanya pun penting sebab semuanya saling berkesinambungan dan berhubungan. (Baca juga: Cara Menanam Kunyit)
Dalam pemilihan embrio ikan nila, usahakan kita memilih embrio ikan nila yang berkelamin jantan. Hal ini bakal dapat membuahkan hasil yang maksimal dikomparasikan Anda memilih embrio ikan nila yang betina. Kenapa dapat begitu? Hal demikian diakibatkan bahwa ikan nilai yang berkelamin jantan ini 40% lebih cepat dikomparasikan ikan nila berkelamin betina dari sisi pertumbuhannya.
Jadi, tidak salah, andai Anda sering menyaksikan ikan-ikan nila yang besar atau dewasa di sejumlah toko ikan ini banyak sekali ikan nila yang berkelamin jantan. Karena ikan nila jantan pertumbuhannya lebih cepat dikomparasikan dengan ikan nila betina.
Perlu diketahui, bahwa dalam budidaya ikan nila, bakal lebih muda membudidaya ikan nila yang dilaksanakan dengan teknik monosex alias berkelamin tunggal. Karena teknik budidaya ikan nila dengan teknik monosex ini akan menambah produktivitas bila dikomparasikan dengan budidaya teknik campuran. Hal ini diakibatkan karena adanya sifat dari ikan nila tersebut sendiri yang sifatnya gampang memijah atau mudahnya mereka mengerjakan perkawinan sendiri. Berbeda halnya budidaya dengan teknik campuran.
Budidaya ikan nila dengan cara gabungan ini dapat membuat energi ikan cepat berakhir karena lebih sering memerlukan tenaga tambahan dalam pemijahan mereka. Dengan adanya energi yang cepat terkuras, maka urusan ini bisa menghambat perkembangan dari ikan nila tersebut sebab energi telah terkuras berakhir pada masa pemijahan mereka. Sayang-sayang bukan?
Itu sebabnya, mulai tidak sedikit para peternak ikan yang mulai memakai metode monosex. Sehingga banyak sekali peternak ikan sekarang, lebih memilih embrio ikan yang monosex dibandingkan embrio ikan nila yang campuran.
2. Persiapan Kolam Budidaya
Anda tak perlu cemas soal empang atau penangkaran guna budidaya ikan nila ini. Karena, ikan nila ini dapat dibudidaya di sekian banyak jenis kolam. Anda dapat menggunakan empang semen, empang tanah, empang terpal, empang semen, jaring terapung, atau bahkan kita juga dapat menggunakan tambak air payau. Beberapa empang tersebut sangat gampang dalam pembuatannya. Itu sebabnya kenapa tidak sedikit orang yang menuliskan bahwa budidaya ikan nila ini sangat gampang dilakukan. (Baca juga: Cara Budidaya Bunga Aster)
Namun, dari sekian banyak jenis empang di atas, bahwa empang tanah lah yang seringkali dipakai dalam budidaya ikan nila. Karena, di samping pembuatannya yang lumayan mudah, modal guna pembuatannya juga relatif murah. Itu sebabnya, kenapa tidak sedikit peternak ikan yang menggunakan empang tanah dalam budidaya ikan nila. Karena empang tanah ini lebih murah dan gampang pembuatannya dikomparasikan dengan memakai jenis empang lainnya.
Walaupun empang tanah adalahjenis empang untuk budidaya ikan nila yang terbilang gampang dan murah dalam pembuatannya, namun empang tanah ini pun memiliki kelebihan yang lebih bila dikomparasikan dengan empang ikan nila jenis lainnya. Kolam tanah ini adalahtempat tumbuhnya sejumlah tumbuhan dan hewan-hewan air kecil yang nantinya dapat digunakan sebagai pakan alami ikan nila Anda. Jadi, kita tak perlu cemas kan dalam pemberian pakan pada ikan nila Anda. Namun, kita tetap mesti menyerahkan pakan yang kaya bakal nutrisi dan gizi untuk ikan nila Anda, supaya ia bisa tumbuh dan berkembangbiak dengan baik dan alami. (Baca juga: Cara Budidaya Durian)
Dengan adanya sejumlah tumbuhan dan hewan-hewan air tawar yang tumbuh dalam empang tanah, maka kita dapat meminimalisir modal kita dalam melakukan pembelian pakan guna ikan nila kita bukan? Itulah salah satu kelebihan dari empang tanah bila dikomparasikan dengan empang jenis lainnya. Daripada kita mahal-mahal melakukan pembelian pakan ikan nila berupa pellet atau bahan pakan produksi lainnya.
Nah, dalam budidaya ikan nila ini Anda butuh persiapan dalam budidaya ikan nila ini. Salah satunya ialah pengolahan tanah yang mana akan menjadi empang ikan nila yang kita budidaya nanti. Beberapa tahapan pengelolaan tanah ini di antaranya ialah mulai dari etape penjemuran, pembajakan, pengapuran, pemupukan, sampai pengairan. Berikut ini ialah langkah-langkah dalam pengelolaan tanah untuk empang tanah budidaya ikan nila nanti: (Baca juga: Cara Menanam Kencur)
Pengeringan
Hal kesatu yang mesti kita lakukan ialah memulainya dengan mengeringkan dasar kolam. Anda dapat mengeringkan empang mini dengan teknik dijemur di terik matahari langsung yang dapat dilakukan sekitar 3 hingga 7 hari.
Namun, pengeringan ini seringkali sesuai dengan situasi cuaca pada ketika Anda mengeringkan kolam. Jika cuaca tidak jarang hujan, maka Anda memerlukan waktu yang lumayan lama guna mengeringkan empang tanah. Namun, andai pada musim kemarau, Anda melulu membutuhkan masa-masa yang lebih singkat daripada musim hujan. Jadi, betapa baiknya Anda mengerjakan tahap pengeringan kola mini pada musim kemarau, supaya hasilnya bisa optimal dan maksimal.
Namun, sebagai acuannya, tanah sudah lumayan kering andai permukaan tanah mulai tampak retak. Tapi ingat, tidak boleh sampai tanah mengeras serupa batu, maka empang tanah itu tidak dapat dijadikan kolam. Di samping ciri-ciri itu, Anda dapat mencobanya kegemburan tanahnya dengan memasuki tanah. Ketika Anda memasuki tanah tersebut, maka tanah bakal meninggalkan jejak kaki dengan kedalaman selama 1 hingga 2 cm.
Pembajakan Tanah
Setelah tanah dikeringkan, cangkul atau bajaklah tanah dengan kedalaman selama lebih dari 10 cm. usahakan, andai Anda mengejar sampah, kerikil, atau kotoran, buang benda-benda tersebut. Di samping itu, Anda pun perlu mencuci lumpur hitam yang berbau busuk.
Keasaman Tanah
Umumnya, tanah mempunyai tingkat keasaman rendah atau di bawah 6 pH. Lalu? Padahal kan dalam budidaya ikan nila membutuhkan air tawar yang memerlukan keasaman selama 7 hingga 8 pH. Nah, maka dari itu, Anda butuh menetralkan tanah itu dengan mengerjakan pengapuran pada tanah. kita bia memakai dolomite atau kapur pertanian untuk mengerjakan proses pengapuran pada tanah tersebut.
Nah, takaran pengapuran tanah ini mestilah sebanding dengan keasaman tanah, supaya tidak kelebihan takaran pada tanah. Acuan takarannya yaitu, andai tingkat keasaman tanah 6 pH, maka yang dibutuhkan ialah 500kg/ha, guna tanah yang 5 – 6 pH maka dibutuhkan 500 hingga 1500 kg/ha, sementara untuk tanah yang 4 – 5 pH maka dibutuhkan 1 hingga 3 ton/ha.
Aduklah kapur secara merata dan usahakan kapur dapat masuk ke dalam permukaan tanah sampai kedalaman 10 cm. kemudian, diamkan tanah itu 2 hingga 3 hari hingga benar-benar tingkat keasaman tanah cocok dengan yang diharapkan. (Baca juga: Cara Menanam Jahe)
Pemupukan
Setelah menjalani proses keasaman tanah, saatnya Anda mengerjakan pemupukan pada tanah yang akan dijadikan kolam. Untuk mengerjakan pemupukan kolam, pakai pupuk organik sebagai pupu dasar atau landasannya. Anda dapat menggunakan jenis pupuk kandang atau pupuk kompos. Hal ini disebabkan bahwa pupuk organik paling baik guna kesuburan tanah. Anda dapat menggunakan pupuk sejumlah 1 hingga 2 ton per hektarnya.
Sebarkan merata pupuk itu ke empang tanah dan biarkan pupuk itu terserap di dalam tanah dengan mendiamkan sekitar 1 hingga 2 minggu. Setelah itu, Anda dapat menambahkan pupuk urea sejumlah 50 hingga 70 kg/ha dan TSP 25 hingga 30 kg/ha. Cukup diamkan pupuk urea tersebut sekitar 1 hingga 2 hari.
Perlu diketahui bahwa pemupukan ini adalahprosedur yang dipakai untuk menyerahkan nutrisi untuk tumbuhan renik dan fauna yang terdapat di dalam empang tersebut. Dengan demikian, tanaman dan fauna tersebut bisa dijadikan sebagai pakan alami guna ikan nila Anda.
Menggenangi Air
Langkah selanjutnya ialah menggenangi empang dengan air. Namun, pengairan ini dilaksanakan bukan sembarangan, yaitu dilaksanakan secara bertahap. Pertama-tama, tuangkan air ke dalam empang tanah, sampai air mencapai elevasi 10 hingga 20 cm. diamkan air tersebut sekitar 3 hingga 5 hari supaya tanah yang mengeruh dan menyatu dengan air bisa mengendap ke dasar kolam.
Tak tak sempat Anda butuh sinar matahari untuk empang Anda supaya organisme air laksana gangga contohnya bisa tumbuh dengan baik. Kemudian, Anda dapat melanjutkan pengisian air ke kolam sampai air mencapai elevasi sampai 75 cm. (Baca juga: Cara Menanam Jeruk Nipis)
3. Penebaran Benih Ikan Nila
Jika empang sudah terisi air sampai kedalaman 60 hingga 75 cm, maka empang siap ditebari embrio ikan nila yang telah disiapkan. Umumnya, per meter persegi kolam tersebut mengandung 15 hingga 20 ekor nila dengan asumsi per ekornya seberat 10 hingga 20 gram dan dapat dipanen dengan ukuran seberat 300 gram per ekor.
Namun, butuh diingat, bahwa sebelum penebaran benih, kita perlu mengerjakan adaptasi terhadap embrio ikan nila terlebih dahulu, walaupun ikan nila adalahjenis ikan yang gampang beradaptasi. Hal ini diperlukan, supaya benih ikan nila bisa terbiasa dengan empang yang baru, jadi resiko kematian pada embrio ikan nila ini bisa terhindar dan diminimalisir.
Anda dapat mengadaptasikan embrio ikan nila ini dengan teknik memasukan embrio ke dalam wadah dengan isi air dari kolam. Biarkan selama sejumlah jam. Lalu, miringkan wadah tersebut, hingga ikan tersebut terbit dengan sendirinya dan terjun ke empang yang telah Anda siapkan untuk embrio ikan nila.
Baca juga:
Cara Budidaya Jangkrik
Cara Menanam Markisa
4. Pemiliharaan Budidaya Ikan Nila
Setelah semuanya siap, dari penciptaan kolam sampai ke penebaran benih, saatnya Anda mengerjakan perawatan dan pemeliharaan ikan nila sampai pada masa panen. Ada tiga hal urgen yang butuh Anda ketahui dalam pemeliharaan ikan nila ini yakni pengelolaan air, pemberian pakan, dan pengendalian hama penyakit.
Pengelolaan Air
Perhatikan air kolam, andai Anda hendak mempunyai ikan nila yang berkualitas. kita perlu menyimak kualitas air dari kandungan oksigen dan pH air. kita juga dapat memperhatikan kadar NH3, CO2, dan H2s pada air kolam. Jika kadar oksigen dalam empang mulai menurun, usahakan air kita perderas saja sirkulasi air dengan memperbesar debit air. Jika air empang ini mulai berbau busuk, bisa jadi air empang mulai berisi NH3 dan H2S dan segera kerjakan penggantian air.
Untuk mengubah air, keluarkan air kotor sebesar 1/3 nya dari air kolam, lantas ganti dengan air baru ke dalam kolam. Debit air empang sebesar 100 m persegi yang normal tersebut sebesar 1 liter/detik.
Pemberian Pakan
Dalam budidaya ikan nila, pengelolaan pakan ikan nila sangatlah penting. Perlu diketahui bahwa ongkos pakan ini merupakan ongkos paling besar daripada ongkos lainnya dalam budidaya ikan nila.
Anda dapat menggunakan pellet dengan kadar protein sebesar 20 hingga 30 persen pada ikan nila Anda. Umumnya, ikan nila ini memerlukan pakan sejumlah 3% dari mutu tubuh masing-masing harinya. Anda dapat memberikan pakan pada ikan nila ini pada pagi dan senja hari. Di samping itu, masing-masing dua minggu sekali ukur berat badan ikan nila dengan memakai sampel satu ekor ikan nila dan Anda dapat menyesuaikan jumlah pakan yang mesti diserahkan ke ikan nila Anda.
Begini perhitungannya:
Jika dalam satu empang ada 1500 ekor nila dengan ukuran 10 – 20 gr/ekor, maka rata-rata ikan >> (10 + 20)/2 = 15 gram/ekor. Sehingga perhitungan pakannya 15 x 1500 x 3% = 675 gram atau 6,75 kg per harinya.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Seperti sudah diterangkan pada ulasan sebelumnya, bahwa ikan nila ini tergolong ke dalam ikan yang tahan banting. Secara normal, sebetulnya penyakit ikan nila tidak terlampau mengkhawatirkan. Namun, apa salahnya Anda mengerjakan cek secara intesif dan missal dalam memperhatikan sekali resiko penyakit pada ikan nila Anda.
Penyakit yang butuh diwaspadai pada ikan nila ialah penyakit yang menular sebab infeksi laksana pada penularan melewati air contohnya.
Baca juga:
Cara Budidaya Jamur Tiram
Cara Menanam Apel
Cara Mencangkok Tanaman
5. Masa Panen Ikan Nila
Ikan nila yang telah saatnya pada masa panen ialah ikan nila yang pelbagai sesuai kebutuhan. Ikan nila guna pasar domestic berkisar 300 – 500 gram/ekor, sementara untuk ikan nila yang dipelihara selama 10 – 20 gram/ekor. Nah, ikan nila yang dapat mencapai 300 – 500 gram ini seringkali membutuhkan waktu sampai 4 hingga 6 bulan lamanya.
Hal ini diakibatkan karena adanya pakan ikan nila yang mudah diperoleh di mana saja. Dengan demikian, budidaya ikan nila ini tidak bakal memakan ongkos yang mahal guna membudidayanya. Berbeda halnya dengan ikan mas atau ikan lele yang benar-benar memerlukan protein yang tinggi. Bagi ikan mas atau ikan lele, protein yang dibutuhkan ini selama 30 hingga 45% kadarnya. Jadi, harga dari pakan ikan mas atau lele ini jauh lebih mahal dikomparasikan dengan pakan ikan nila. (Baca juga: Cara Budidaya Ikan Arwana)
Ada sejumlah faktor yang mesti diacuhkan dalam budidaya ikan nila ini. Beberapa hal inilah yang bakal menilai Anda sukses atau tidaknya dalam budidaya ikan nila. Beberapa hal ini di antaranya ialah pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, sampai penanganan penyakit. Penanganan penyakit merupakan hal yang sangat urgen untuk diacuhkan dan diketahui, supaya ikan nila yang kita budidaya benar-benar menjadi ikan nila yang berbobot | berbobot | berkualitas dengan bebas dan terhindar dari segala penyakit yang bisa menyerang ikan nila.
Berikut ini ialah cara budidaya ikan nila yang baik dan benar guna pemula:
Itulah langkah-langkah dari teknik budidaya ikan nila yang mudah dicerna dan dapat Anda lakukan di rumahan atau pekarangan yang eksklusif Anda buat guna budidaya ikan nila. Selamat budidaya ikan nila!.
0 Response to "Ingin Budidaya Ikan Nila Tapi Bingung Caranya? Yuk Simak Tips Berikut Ini"
Post a Comment